PERTEMUAN

Pertemuan kita adalah pertemuan awal dan akhir

Tanpa ada spasi yang akan saling melepaskan

Atau bahkan sekedar untuk melupakan

 

Hari ini …

Aku lihat pelangi indah saat hujan berhenti menari

Desiran angin yang menyapa, membuat aku mengerti

Apa-apa yang tidak aku pahami

Antara aku, kau, dan arti pertemuan ini

 

Melompat ke masa silam memang hal yang menyebalkan

Tapi, apa yang sebenarnya bisa kita lakukan?

Sementara kita masih sering bertanya-tanya tentang arti pertemuan

Dan cinta yang sungguh sulit untuk dijelaskan

 

Pertemuan kita adalah pertemuan siang dan malam

Tanpa ada jeda yang akan saling bersandiwara

Atau bahkan sekedar untuk berprasangka

-hQZou-

Bogor, 18 Januari 2012

17:57 WIB

Gw Kangen Bermain Teater

Aah gw sangat kangen bermain teater. Gw mengenal dunia teater sejak duduk di bangku Aliyah (mungkin ada yang belum tahu, Aliyah itu setingkat dengan SMA) di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor. Karena gw suka dan tertarik dengan dunia seni peran, akhirnya gw putuskan untuk ikut ekskul Teater I’tibar yang diasuh oleh Bunda Neno, guru kesenian sekolah.

Asyik dan seru ternyata mendalami dunia peran. Kita diajari olah vokal (bayangin dengan tempat pertunjukkan yang luas, kita berdialog tanpa pengeras suara. Olah vokal dapat membantu kita untuk berdialog dengan suara yang dapat di dengar oleh semua orang di dalam tempat pertunjukkan), olah tubuh, cara duduk bersila yang benar, ber-make up (anggota teater harus bisa merias wajahnya sesuai dengan perannya masing-masing. Tapi untuk urusan ini biasanya gw selalu dibantu rias oleh anggota teater cewek, heee), hingga akting.

Pertunjukkan pertama gw bermain dalam lakon yang berjudul … errr gw lupa soalnya itu hampir 7-8 tahun yang lalu. Yang jelas gw berperan sebagai hanoman (gkgkg muka ganteng tapi berperan sebagai monyet *sigh*) yang selalu digendong oleh majikannya (waktu itu diperankan oleh Kak Rama, kakak kelas gw dan anggota senior Teater I’tibar). Kemudian gw ikut lakon Siti Mukjizat dan Insan Sabit pada acara Kristal Muharam. Pada lakon kali ini gw berperan sebagai Dulfulus, tokoh jahat dari bangsa jin yang tamak akan harta (Oh God muka ganteng begini berperan antagonis? Jadi jin lagi .. Well okay ga apa2 emang nasib). Lalu lakon Sandiwara di Atas Sandiwara. Cerita ini yang paling gw suka. Menceritakan seorang ketua teater yang merasa bosan dengan dunia teater yang ia geluti dan membakar habis gedung teater yang menjadi tempat pertunjukkannya malam itu. Dipentaskan pada acara Pentas Malam (merupakan acara tahunan Teater I’tibar), di sini gw mendapatkan 3 posisi peran: pengantar jenazah, anggota teater, dan kakek-kakek tua (ya iyalah kalau kakek-kakek sudah pasti tua *adeuh*). Berturut-turut gw pernah bermain monolog berjudul Pidato Belzebuth, dan lakon-lakon lainnya tanpa dialog.

Pengalaman seru selama bermain teater adalah tampil saat buka puasa bareng bersama anak-anak kurang mampu di gedung Kemuning Gading, lalu Arisan Teater yang diadakan di SMA BBS pada saat menjelang pergantian tahun, pentas di Unpak, dll. Sungguh, pengalaman yang takkan pernah terlupakan.

Dan kini setelah 5 tahun sejak lulus Aliyah, rasa kangen untuk bermain teater lagi semakin mencuat ke permukaan hati (ceilee bahasanya ga kuat boo ..). Ingin merasakan lagi menghafal naskah, panasnya panggung (sumpah di panggung panas banget lho karena efek lampu-lampu panggung), dan tentunya melakukan pertunjukkan di atas panggung. Saat gw temu kangen dengan para alumni dan adik-adik anggota teater, rasanya ingin mengulang semua kejadian yang pernah gw alami selama menjadi anggota Teater I’tibar. Semoga masih ada kesempatan untuk bisa membuat pertunjukkan lagi bersama mereka 🙂

 

-hQZou-

Bogor, 4 Januari 2013

22:37 WIB

Ini foto bersama para alumni dan adik-adik anggota Teater I'tibar

Ini foto bersama para alumni dan adik-adik anggota Teater I’tibar

Makna Kerja Keras

 

Setelah lulus kuliah dari D3 Akuntansi IPB dan meneruskan ke program S1 Akuntansi Universitas Pakuan (Unpak), gw selalu merindukan satu hal yang menjadi ciri khas gw selama kuliah di IPB, yaitu kerja keras. Dari peristiwa yang tidak begitu mengenakkan karena ditolak masuk program keahlian Komunikasi (hanya karena masalah fisik gw yang tidak memungkinkan) dan mengharuskan gw memilih program keahlian yang lain (keluarga gw menyarankan masuk akuntansi) membuat gw termotivasi untuk membuktikan diri bahwa gw bisa, bahwa gw mampu untuk menjadi yang terbaik (tanpa mesti memandang fisik gw yang ‘sedikit’ berbeda dengan orang lain).

Akhirnya gw pun menjadi seorang study holic sejati. Belajar dan terus belajar. Kerja keras untuk memperoleh IPK bagus, lulus dengan status cum laude, menjadi mahasiswa terbaik, dan tentunya membahagiakan orang tua gw. Alhamdulillah kerja keras itu pun terbayar lunas, tuntas. Gw pun meraih apa yang gw impikan.

Tapi itu dulu, saat gw melanjutkan S1 di Unpak makna kerja keras yang selalu tertanam di fikiran seakan luntur. Memang nilai-nilai gw selama S1 masih bisa dikatakan bagus. Entah kenapa motivasi dan makna kerja keras untuk mencari pekerjaan, bisa berbahasa inggris dengan baik (gw lemah dalam aplikasi menggunakan bahasa inggris), menjalankan bisnis, rencana S2 di universitas negeri (gw pesimis dengan TOEFL meski gw belum pernah ikut tes tersebut) seakan-akan tidak ada. Gw menyerah begitu saja pada keadaan. Terlalu santai. Tidak mau bangkit berusaha. Tidak punya visi yang jelas untuk mengatasi hal ini.

Di tahun baru ini, sesungguhnya bukan resolusi yang gw butuhkan melainkan sebuah revolusi. Bangkit menatap masa depan. Optimis dengan janji kehidupan yang lebih baik apabila gw mau bekerja keras, berusaha mewujudkan mimpi-mimpi. Selama kuliah di IPB saja gw bisa mewujudkan mimpi-mimpi gw, kenapa saat ini tidak bisa? Mengukir janji kepada diri sendiri dan menempatkan mimpi-mimpi tersebut 5cm di depan kening gw (efek baca dan nonton film 5cm, hee ..) gw akan mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Bekerja keras dan tidak pernah mengenal kata menyerah. Bismillah, AYO BEKERJAAAAAAA KERAAAAAAAAS!!!

Tujuan Hidup by Soe Hok Gie

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah,
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Wiraza,
Tapi aku ingin menghabiskan waktuku di sisimu sayangku….
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu manisku

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tidak satu setan pun tahu

Mari sini sayangngku
Kalian yang pernah mesra
Yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas
Atau awan yang menang

Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda

Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu

Sebuah Tanya

akhirnya semua akan tiba

pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

apakah kau masih berbicara selembut dahulu

memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

sambil membenarkan letak leher kemejaku

 

(kabut tipis pun turun pelan-pelan

di lembah kasih, lembah mandalawangi

kau dan aku tegak berdiri

melihat hutan-hutan yang menjadi muram

meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

ketika kudekap kau

dekaplah lebih mesra, lebih dekat

 

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi

kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya

kau dan aku berbicara

tanpa kata, tanpa suara

ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

 

apakah kau masih akan berkata

kudengar derap jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua

kecuali dalam cinta

 

(hari pun menjadi malam

kulihat semuanya menjadi muram

wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara

dalam bahasa yang kita tidak mengerti

seperti kabut pagi itu)

 

manisku, aku akan jalan terus

membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan

bersama hidup yang begitu biru

*

 

Selasa, 01 April 1969

-Soe Hoek Gie-

#Resolusi2013

Wuiiih tak terasa tahun 2012 akan segera berakhir. Baru saja kemarin gw menutup tahun 2011 dengan sebuah harapan dan doa, hari ini saya menulis resolusi untuk tahun 2013.

Berbicara mengenai tahun 2012, jujur tahun ini terasa spesial. Berstatus sebagai mahasiswa baru di Fakultas Ekonomi Unpak Bogor, gw pun dipercaya dosen menjadi asistennya, membantu beliau mengolah data disertaasinya. Sungguh melelahkan namun terbayar karena nama gw diabadikan di dalam kata pengantar pada disertasinya *yess*. Di  tahun ini pula, gw berkesempatan untuk bergabung menjadi pengajar (volunteer) Terminal Hujan. Hal yang paling membuat gw terharu selama menjadi pengajar TH adalah saat anak yang gw selalu ajar, Aida dan Najma, mengatakan bahwa mereka hanya ingin diajar oleh gw, “Habis cepat ngerti, sih ..” begitu kata mereka 🙂 Dan itulah momen-momen indah sepanjang tahun 2012 selain bisa bertemu dengan para penulis hebat, seperti Dewi ‘dee’ Lestari dan Khrisna Pabichara (semoga saja ketularan sukses menjadi penulis, aamiin) serta Alhamdulillah dengan lancar lulus seminar skripsi.

Momen-momen yang tidak menyenangkan?? Hmm tidak diterima menjadi instruksi asisten lab kampus dan juga belum diberi kesempatan untuk bekerja di kantoran. Usaha jual boneka yang masih stuck. Kepergian enin (nenek, bahasa sunda) untuk selamanya. Kecelakaan bokap gw di rel stasiun kereta api cikini (Alhamdulillah atas izin Allah bokap gw tidak mengalami luka yang berarti). Semua ujian itu membuat gw belajar untuk bijak dalam menghadapi permasalahan hidup.

Well hari ini gw siap menyongsong hari baru, tahun baru, harapan baru. Sejumlah resolusi telah gw tulis agar menjadi doa. Berikut ini resolusi gw untuk tahun 2013. Check it out!

  1. Pertama dan yg paling utama adalah segera lulus S1. Semoga ada keajaiban bisa ikut wisuda bulan Mei 2013, bukan November 2013.
  2. Bekerja. Yapz setelah semester ini berakhir gw akan melamar #dia eeh kerja. Semoga dapat tempat kerja yang baik dan menyenangkan.
  3. Studi. Kenapa gw ingin lulus bulan Mei 2013 agar di tahun itu juga bisa langsung lanjut ke S2. Harapan orang tua & dosen gw di Ipb.
  4. Berkarya. Semoga di tahun 2013 gw lebih produktif lagi menulis. Dimulai dengan mengaktifkan lagi diary gw yang terbengkalai.
  5. Jodoh. Well okay yg ini ga perlu ada penjelasan :p
  6. Impian-impian kecil yang terserak dan belum terwujud semoga bisa tercapai di tahun 2013.
  7. Pribadi. Menjadi lebih dewasa, bijak dalam menyikapi permasalahan hidup. Bisa menahan & mengontrol emosi gw.
  8. Kesehatan. Please, ditahun 2013 penyakit berbaik hatilah ke gw. Ga alergi debu lagi. Ga pilek mulu. Ga asma lagi.

Ya اَللّهُ please baca blog hambaMu dan kabulkanlah #Resolusi2013 hamba, aamiin.

MASIHKAH KITA PERLU MENGETAHUI ISI HATI SESEORANG

Masa-masa SMA adalah saat-saat di mana cinta, rasa sayang, dan rasa ingin memiliki terhadap lawan jenis mulai tumbuh di fikiran mereka. Tidak terkecuali dengan gw. Sewaktu mengenakan seragam kebesaran putih-abu, entah berapa kali gw merasakan yang namanya jatuh cinta dan entah berapa kali pula gw merasakan yang namanya patah hati *sigh*.

Bagi orang-orang yang jatuh cinta, pastilah ingin mengetahui isi hati orang yang dicintai. Apakah orang yang dicintainya juga memiliki perasaan yang sama dengan dirinya atau tidak. Ataukah orang yang dicintainya sudah punya kekasih. Apakah orang yang dicintainya hanya menganggap dirinya sebagai seorang sahabat saja atau lebih dari itu *aiiih*. Mereka pun sering berandai-andai bahwa di dunia ini kita bisa mengetahui isi hati seseorang. Transparan: seperti seseorang yang mengungkapkan sesuatu dengan lisan atau tulisannya. Seandainya kita dapat dengan mudah mengetahui isi hati seseorang, maka kita akan tahu jawaban atas semua pertanyaan terhadap orang tersebut.

Aaah, fikiran tentang mengetahui isi hati seseorang pun sempat terlintas dalam benak gw di saat gw merasakan pula yang namanya jatuh cinta. Tapi itu dulu …. hingga suatu malam gw mendapatkan sms dari seorang teman dekat. Bunyi sms itu sangat jujur dan …… menohok di hati. Sms tersebut mengungkapkan secara gamblang kecurigaan (atau dalam istilah agamanya, su’udzon) pada gw karena tidak bisa menolong dirinya. Tidak perlu gw ceritakan lebih lanjut tentang isi sms tersebut, yang jelas dari kejadian tersebut gw pun berfikir tentang ‘hati’.

Hati itu sifatnya jujur dan tidak dapat dicegah. Ia akan mengungkapkan apa yang disukainya dan mengatakan apa yang dibencinya. Tentu kita pernah mendengar frasa, “Jangan pernah membohongi dirimu sendiri, ikuti saja kata hatimu.” Yapz, kepada diri sendiri saja hati tidak bisa dibohongi, apalagi kepada orang lain. Seandainya di dunia ini kita bisa mengetahui isi hati seseorang, mungkin (terlepas dari apakah orang tersebut memiliki hati yang baik) perang dahsyat akan terjadi di mana-mana seiring mereka dengan mudah mendengar isi hati yang penuh kebencian akan dirinya. Tuhan sangat baik sengaja menciptakan hati yang hanya dapat didengar olehNya dan manusia itu sendiri agar mereka dapat menahan diri untuk mengatakan hal-hal yang tidak semestinya, menyimpan aib dirinya, dan bijak dalam menghadapi permasalahan hidupnya.

Jadi, masihkah kita perlu mengetahui isi hati seseorang?

 

-hQZou-
Bogor, Tiga Hari Menjelang Tahun Baru 2013
08:06 WIB

A SONG FOR TERMINAL HUJAN

Hyy guyz apa kabar?? Senang bertemu dan menyapa kalian lagi lewat tulisan-tulisan gw ini 🙂 Well kali ini gw ga tulis puisi, kirim kutipan buku ataupun curhat. Seperti janji gw dalam hati, gw ingin memberikan ‘hadiah kecil nan istimewa’ buat adik-adik gw di komunitas Terminal Hujan. Yippy, gw menciptakan lagu spesial tentang mereka. Lagu ini tercipta karena ketika ada event, seperti waktu itu buka puasa bersama Mba Vena Melinda ataupun gathering dengan kakak-kakak dari TNI AU mereka kebanyakan membawakan lagu-lagu orang lain yang sudah dikenal (misalnya Laskar Pelangi – Nidji). Gw pun bertanya dalam hati mengapa mereka tidak membawakan lagu tentang diri mereka, tentang Terminal Hujan? Well, gw pun terggugah untuk menciptakan lagu tersebut. Dengan gw yang berperan sebagai penulis lirik dan teman gw, Teguh Setiawan, sebagai arrenger lagu ini pun tercipta. Meski belum sempurna semoga lagu ini bermanfaat buat Terminal Hujan. Dan inilah lagunyaaa ..  Check it out!

 

Terminal Hujan

Lyric/Arrangement: Haqi Fadillah/Teguh Setiawan

 

Intro : D E AM7 2x

 

D                 E           AM7

Dalam langkah ada senyum yg terukir indah.

D                E        AM7

Mengalun lembut bagai simfoni megah.

D        E  A                D

Itulah kami anak2 terminal hujan.

Bm           E        AM7

Menggapai cita2 impian yg menawan.

 

Reff:

D          E

Terminal hujan…

A                F#m

Di sini tempat kami belajar.

Bm             A/C#m      D     E

Tentang cinta, persahabatan dan ilmu yg berguna.

 

 

D          E

Terminal hujan…

A          F#m

Di sini kami bersuka cita.

Bm                    A/C#m   D        E

Berkumpul bersama menjadi sebuah keluarga

 

Intro : D E AM7 D Bm E AM7

 

 

D E A

 

D            E                   A

Bahkan hujan takkan menghentikan kami.

D              A/C#m    Bm

Karena kami adalah mentari yg menghangatkan dunia.

D         E                   A

Dan hujan takkan sanggup hentikan kami.

D             A/C#m    Bm                    E

Karena kami adalah pelangi yg mencipta keindahan.

 

 

Back to Reff

 

Bm                    A/C#m   D        E

Berkumpul bersama menjadi sebuah keluarga

 

D E AM7 2x

 

Poster Terminal Hujan

Poster Terminal Hujan

PERPISAHAN

Akhirnya semua akan terjadi

Akhirnya semua akan tiba disatu titik

Saat di mana kata menjadi tak bermakna

Air mata hanyalah pengantar cerita luka

Dan kamu …

Takkan pernah mampu mengubah takdirmu

 

Kau kemasi semua yang telah kau miliki

Harapan. Kenangan. Persahabatan. Cinta.

Masa depan yang pernah kau pahat di atas janji

 

Kau terbang bersama mimpi-mimpimu

Menuju kota persinggahanmu berikutnya

Bermalam-malam aku akan menunggu kabarmu

 

Kau tahu tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan

Tidak ada kepergian tanpa ada air mata

Pelukan hangat. Kecupan mesra.

Tapi kau juga perlu tahu, kawan (sayang) …

Perpisahan adalah jalan hidup manusia

Agar mereka menjadi bijaksana

Agar mereka dapat melihat seluruh dunia

Dan mungkin pula lebih mengenal Tuhan-nya

 

-hQZou-

Bogor, 25 Desember 2012

19:38 WIB

Quote of the book: Moga Bunda Disayang Allah

Hi guyz, gw baru saja mengkhatamkan salah satu novel Tere Liye berjudul Moga Bunda Disayang Allah, sebuah novel yang bercerita tentang seorang gadis kecil, usia 6 tahun, yang memiliki keterbatasan fisik sejak usia 3 tahun: buta, tuli, dan bisu. Tidak mengenal dunianya. Terputus komunikasi. Perjuangannya untuk belajar mengenal dunianya, Ayah, Bundanya dengan dibantu oleh seorang lelaki berhati malaikat, Karang namanya.

Dan kali ini gw mau share kutipan2 dari novel tersebut. Please enjoooy 🙂

 

“Apakah hidup ini adil? Ya, hidup ini selalu adil. Kamilah yg terlalu bebal, terlalu bodoh untuk mengerti.” Tere Liye

 

“Perasaan yg terpendam juga bisa dibilang doa, kan?” Tere Liye

 

“Ya, hidup benar-benar paradoks…” Tere Liye

 

“20 tahun dari sekarang, qt akan lebih menyesal atas hal2 yg tidak pernah qt lakukan, bukan atas hal2 yg pernah qt lakukan meski itu sebuah kesalahan.” Tere Liye

 

“Ada yg utuh memiliki seluruh panca inderanya, tapi tak sekejap pun peduli dan bersyukur …” Tere Liye

 

“Kata bijak itu benar sekali, terlalu mencintai seseorang justru akan membunuhnya…” Tere Liye

 

“Tahukah Tuan hal yang paling menyedihkan di dunia ini? Bukan! Bukan seseorang yang cacat, memiliki keterbatasan fisik, bukan itu! Melainkan seseorang yang sehat, normal, sesempurna fisiknya, tapi justru memiliki keterbatasan akal pikiran. Bebal. Bodoh.” Tere Liye

 

“Kalian rindu tapi juga takut dengan kemungkinan sebuah pertemuan.” Tere Liye

 

“Tapi tahukah kalian, ada yang bisa membuat kalian bertingkah lebih kelakuan seorang ‘pemabuk’: berpikir. Proses berpikir yang hebat, apa yang kalian pikirkan tak kunjung menemukan kesimpulan.” Tere Liye

 

“Janji kehidupan yang lebih baik selalu tergenggam di tangan kanak2.” Tere Liye

 

“Mengapa manusia bangga sekali dengan perbedaan. Kasta. Kemuliaan. Yang 1 lebih hebat, lebih dihargai, lebih segalanya, sementara yang lain tidak..” Tere Liye

 

“Padahal bukankah semua pembeda itu hanya semu. Tidak hakiki. Ketika waktu menghabisi segalanya, bukankah seluruh manusia sama..” Tere Liye

 

283806_137079939709064_4668521_n